Saturday, December 18, 2010

PETIR.......

Satu kilatan petir menghasilkan listrik lebih besar daripada yang dihasilkan Amerika.

Di malam hari, saat hujan deras, langit tiba-tiba menyala, tak lama kemudian disusul oleh suara menggelegar. Tahukah Anda bagaimanakah petir luar biasa yang menerangi langit muncul? Tahukah Anda seberapa banyak cahaya yang dipancarkannya? Atau seberapa besar panas yang dilepaskannya?


Satu kilatan petir adalah cahaya terang yang terbentuk selama pelepasan listrik di atmosfer saat hujan badai. Petir dapat terjadi ketika tegangan listrik pada dua titik terpisah di atmosfer – masih dalam satu awan, atau antara awan dan permukaan tanah, atau antara dua permukaan tanah – mencapai tingkat tinggi.


Kilat petir terjadi dalam bentuk setidaknya dua sambaran. Pada sambaran pertama muatan negatif (-) mengalir dari awan ke permukaan tanah. Ini bukanlah kilatan yang sangat terang. Sejumlah kilat percabangan biasanya dapat terlihat menyebar keluar dari jalur kilat utama. Ketika sambaran pertama ini mencapai permukaan tanah, sebuah muatan berlawanan terbentuk pada titik yang akan disambarnya dan arus kilat kedua yang bermuatan positif terbentuk dari dalam jalur kilat utama tersebut langsung menuju awan. Dua kilat tersebut biasanya beradu sekitar 50 meter di atas permukaan tanah. Arus pendek terbentuk di titik pertemuan antara awan dan permukaan tanah tersebut, dan hasilnya sebuah arus listrik yang sangat kuat dan terang mengalir dari dalam jalur kilat utama itu menuju awan. Perbedaan tegangan pada aliran listrik antara awan dan permukaan tanah ini melebihi beberapa juta volt.


Energi yang dilepaskan oleh satu sambaran petir lebih besar daripada yang dihasilkan oleh seluruh pusat pembangkit tenaga listrik di Amerika. Suhu pada jalur di mana petir terbentuk dapat mencapai 10.000 derajat Celcius. Suhu di dalam tanur untuk meleburkan besi adalah antara 1.050 dan 1.100 derajat Celcius. Panas yang dihasilkan oleh sambaran petir terkecil dapat mencapai 10 kali lipatnya. Panas yang luar biasa ini berarti bahwa petir dapat dengan mudah membakar dan menghancurkan seluruh unsur yang ada di muka bumi.


Perbandingan lainnya, suhu permukaan matahari tingginya 700.000 derajat Celcius. Dengan kata lain, suhu petir adalah 1/70 dari suhu permukaan matahari. Cahaya yang dikeluarkan oleh petir lebih terang daripada cahaya 10 juta bola lampu pijar berdaya 100 watt. Sebagai pembanding, satu kilatan petir menyinari sekelilinginya secara lebih terang dibandingkan ketika satu lampu pijar dinyalakan di setiap rumah di Istanbul. Allah mengarahkan perhatian pada kilauan luar biasa dari petir ini dalam Qur'an :


يَكَادُ سَنَا بَرْقِهِ يَذْهَبُ بِالْأَبْصَارِ


"...Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan." (QS. An Nuur, 24:43)


Kilatan yang terbentuk turun sangat cepat ke bumi dengan kecepatan 96.000 km/jam. Sambaran pertama mencapai titik pertemuan atau permukaan bumi dalam waktu 20 milidetik, dan sambaran dengan arah berlawanan menuju ke awan dalam tempo 70 mikrodetik. Secara keseluruhan petir berlangsung dalam waktu hingga setengah detik. Suara guruh yang mengikutinya disebabkan oleh pemanasan mendadak dari udara di sekitar jalur petir. Akibatnya, udara tersebut memuai dengan kecepatan melebihi kecepatan suara, meskipun gelombang kejutnya kembali ke gelombang suara normal dalam rentang beberapa meter. Gelombang suara terbentuk mengikuti udara atmosfer dan bentuk permukaan setelahnya. Itulah alasan terjadinya guntur dan petir yang susul-menyusul.


Saat kita merenungi semua perihal petir ini, kita dapat memahami bahwa peristiwa alam ini adalah sesuatu yang menakjubkan. Bagaimana sebuah kekuatan luar biasa semacam itu muncul dari partikel bermuatan positif dan negatif, yang tak terlihat oleh mata telanjang, menunjukkan bahwa petir diciptakan dengan sengaja. Lebih jauh lagi, kenyataan bahwa molekul-molekul nitrogen, yang sangat penting untuk tumbuhan, muncul dari kekuatan ini, sekali lagi membuktikan bahwa petir diciptakan dengan kearifan khusus.


Allah secara khusus menarik perhatian kita pada petir ini dalam Al Qur'an. Arti surat Ar Ra’d, salah satu surat Al Qur'an, sesungguhnya adalah "Guruh". Dalam ayat-ayat tentang petir Allah berfirman bahwa Dia menghadirkan petir pada manusia sebagai sumber rasa takut dan harapan. Allah juga berfirman bahwa guruh yang muncul saat petir menyambar bertasbih memujiNya. Allah telah menciptakan sejumlah tanda-tanda bagi kita pada petir. Kita wajib berpikir dan bersyukur bahwa guruh, yang mungkin belum pernah dipikirkan banyak orang seteliti ini dan yang menimbulkan perasaan takut dan pengharapan dalam diri manusia, adalah sebuah sarana yang dengannya rasa takut kepada Allah semakin bertambah dan yang dikirim olehNya untuk tujuan tertentu sebagaimana yang Dia kehendaki.

Thursday, December 2, 2010

Jangan Menjilat Pelekat Sampul Surat Anda





26/10/06

Seorang wanita sedang bekerja di sebuah pejabat pos di California. Beliau tidak menggunakan span untuk pelekat sampul suratnya tapi sebaliknya menjilat pelekat sampul surat yang dipegangnya.

Pada hari yang sama juga wanita itu mendapati terdapat satu luka kecil pada lidahnya. Luka itu membengkak.

Wanita tersebut terus pergi berjumpa doktor untuk mendapatkan rawatan kerana risau akan lukanya. Tetapi setelah diperiksa oleh doktor tiada apa yang tidak kena dengan lidah. Beliau dan doktor menganggap bahawa ia hanyalah luka kecil dan bengkak biasa.

Wanita itu tidak merasakan sakit atau kebas walaupun lidahnya bengkak.Tetapi setelah hari berganti hari. Bengkak pada lidah wanita tersebut semakin membesar.Dengan rasa yang tidak puas hati beliau terus berjumpa doktor kembali dan memaksa doktor berbuat sesuatu pada lidahnya. Doktor tersebut terus mengarahkan wanita itu menjalani ujian x-ray. Keputusannya doktor tersebut mendapati terdapat satu benjolan pada lidah wanita itu. lantas doktor menasihatkan agar wanita itu menjalankan pembedahan kecil pada lidahnya untuk memastikan punca benjol pada lidah wanita tersebut.

Tetapi apa yang berlaku ialah sebaik sahaja doktor memotong bahagian yang benjol tersebut, seekor lipas keluar daripada lidah wanita itu. Kesimpulannya terdapat telur lipas pada pelekat sampul surat yang dijilatnya. Telur itu mampu menetas di dalam lidah dan kelembapan di dalam mulutnya.


Ini adalah kisah benar yang ditulis di dalam berita CNN.
Andy Humes menulis:

?Saya pernah bekerja di dalam kilang membuat sampul surat.?

?Anda tentu tidak percaya jika saya mengatakan didalam tangki pelekat untuk diletakkan pada penutup sampul surat terdapat beraneka benda yang terapung di permukaan ?tray? gam tersebut!?

?Saya sudah bertahun tidak mengamalkan perbuatan menjilat perekat sampul surat sebaliknya saya menggunakan span basah.?

?Saya juga pernah bekerja di sebuah syarikat percetakan. Majikan tidak membenarkan pekerjanya menjilat sampul surat. Saya tidak pernah faham mengapa.

?Satu hari apabila saya menarik satu palet sampul surat sebanyak 2500 kotak. Di belakangnya terdapat banyak sekali lipas dan telur lipas di suatu sudut pada kotak kertas. Saya melihat beberapa ekor lipas sedang menikmati gam pada sampul-sampul surat tersebut!?"

Thursday, November 18, 2010

~~~~ARTI SEBUAH CINTA~~~~

Cinta

bisa jadi merupakan kata yang paling banyak dibicarakan manusia. Setiap
orang memiliki rasa cinta yang bisa diaplikasikan pada banyak hal.
Wanita, harta, anak, kendaraan, rumah dan berbagai kenikmatan dunia
lainnya merupakan sasaran utama cinta dari kebanyakan manusia. Cinta
yang paling tinggi dan mulia adalah cinta seorang hamba kepada Rabb-nya.

Kita
sering mendengar kata yang terdiri dari lima huruf: CINTA. Setiap orang
bahkan telah merasakannya, namun sulit untuk mendefinisikannya.
Terlebih untuk mengetahui hakikatnya. Berdasarkan hal itu, seseorang
dengan gampang bisa keluar dari jeratan hukum syariat ketika bendera
cinta diangkat. Seorang pezina dengan gampang tanpa diiringi rasa malu
mengatakan, “Kami sama-sama cinta, suka sama suka.” Karena alasan cinta,
seorang bapak membiarkan anak-anaknya bergelimang dalam dosa. Dengan
alasan cinta pula, seorang suami melepas istrinya hidup bebas tanpa ada
ikatan dan tanpa rasa cemburu sedikitpun.

Demikianlah bila
kebodohan telah melanda kehidupan dan kebenaran tidak lagi menjadi tolok
ukur. Dalam keadaan seperti ini, setan tampil mengibarkan benderanya
dan menabuh genderang penyesatan dengan mengangkat cinta sebagai
landasan bagi pembolehan terhadap segala yang dilarang Allah dan
Rasul-Nya Muhammad . Allah berfirman:
“Dijadikan indah pada
(pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini yaitu:
wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda
pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan
hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.” (Ali
‘Imran: 14)

Rasulullah dalam haditsnya dari shahabat Tsauban
mengatakan: ‘Hampir-hampir orang-orang kafir mengerumuni kalian
sebagaimana berkerumunnya di atas sebuah tempayan.’ Seseorang berkata:
‘Wahai Rasulullah, apakah jumlah kita saat itu sangat sedikit?’
Rasulullah berkata: ‘Bahkan kalian saat itu banyak akan tetapi kalian
bagaikan buih di atas air. Dan Allah benar-benar akan mencabut rasa
ketakutan dari hati musuh kalian dan benar-benar Allah akan campakkan ke
dalam hati kalian (penyakit) al-wahn.’ Seseorang bertanya: ‘Apakah yang
dimaksud dengan al-wahn wahai Rasulullah?’ Rasulullah menjawab: ‘Cinta
dunia dan takut mati.’ (HR. Abu Dawud no. 4297, dan dishahihkan oleh
Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud no. 3610)

Asy-Syaikh
‘Abdurrahman As-Sa’di dalam tafsirnya mengatakan: “Allah memberitakan
dalam dua ayat ini (Ali ‘Imran: 13-14) tentang keadaan manusia kaitannya
dengan masalah lebih mencintai kehidupan dunia daripada akhirat, dan
Allah menjelaskan perbedaan yang besar antara dua negeri tersebut. Allah
memberitakan bahwa hal-hal tersebut (syahwat, wanita, anak-anak, dsb)
dihiaskan kepada manusia sehingga membelalakkan pandangan mereka dan
menancapkannya di dalam hati-hati mereka, semuanya berakhir kepada
segala bentuk kelezatan jiwa. Sebagian besar condong kepada perhiasan
dunia tersebut dan menjadikannya sebagai tujuan terbesar dari cita-cita,
cinta dan ilmu mereka. Padahal semua itu adalah perhiasan yang sedikit
dan akan hilang dalam waktu yang sangat cepat.”

:: Definisi Cinta ::

Untuk
mendefinisikan cinta sangatlah sulit, karena tidak bisa dijangkau
dengan kalimat dan sulit diraba dengan kata-kata. Ibnul Qayyim
mengatakan: “Cinta tidak bisa didefinisikan dengan jelas, bahkan bila
didefinisikan tidak menghasilkan (sesuatu) melainkan menambah kabur dan
tidak jelas, (berarti) definisinya adalah adanya cinta itu sendiri.”
(Madarijus Salikin, 3/9)

:: Hakikat Cinta ::

Cinta adalah
sebuah amalan hati yang akan terwujud dalam (amalan) lahiriah. Apabila
cinta tersebut sesuai dengan apa yang diridhai Allah, maka ia akan
menjadi ibadah. Dan sebaliknya, jika tidak sesuai dengan ridha-Nya maka
akan menjadi perbuatan maksiat. Berarti jelas bahwa cinta adalah ibadah
hati yang bila keliru menempatkannya akan menjatuhkan kita ke dalam
sesuatu yang dimurkai Allah yaitu kesyirikan.

:: Cinta kepada Allah ::

Cinta
yang dibangun karena Allah akan menghasilkan kebaikan yang sangat
banyak dan berharga. Ibnul Qayyim dalam Madarijus Salikin (3/22)
berkata: ”Sebagian salaf mengatakan bahwa suatu kaum telah mengaku cinta
kepada Allah lalu Allah menurunkan ayat ujian kepada mereka:

“Katakanlah: jika kalian cinta kepada Allah maka ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintai kalian.” (Ali ‘Imran: 31)

Mereka
(sebagian salaf) berkata: “(firman Allah) ‘Niscaya Allah akan mencintai
kalian’, ini adalah isyarat tentang bukti kecintaan tersebut dan buah
serta faidahnya. Bukti dan tanda (cinta kepada Allah) adalah mengikuti
Rasulullah , faidah dan buahnya adalah kecintaan Allah kepada kalian.
Jika kalian tidak mengikuti Rasulullah maka kecintaan Allah kepada
kalian tidak akan terwujud dan akan hilang.”

Bila demikian
keadaannya, maka mendasarkan cinta kepada orang lain karena-Nya tentu
akan mendapatkan kemuliaan dan nilai di sisi Allah. Rasulullah bersabda
dalam hadits yang diriwayatkan dari Anas bin Malik :
“Tiga hal yang
barangsiapa ketiganya ada pada dirinya, niscaya dia akan mendapatkan
manisnya iman. Hendaklah Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai daripada
selain keduanya, dan hendaklah dia mencintai seseorang dan tidaklah dia
mencintainya melainkan karena Allah, dan hendaklah dia benci untuk
kembali kepada kekufuran setelah Allah selamatkan dia dari kekufuran itu
sebagaimana dia benci untuk dilemparkan ke dalam neraka.” (HR.
Al-Bukhari no. 16 dan Muslim no. 43)

Ibnul Qayyim mengatakan bahwa di antara sebab-sebab adanya cinta (kepada Allah) ada sepuluh perkara:
Pertama, membaca Al Qur’an, menggali, dan memahami makna-maknanya serta apa yang dimaukannya.
Kedua, mendekatkan diri kepada Allah dengan amalan-amalan sunnah setelah amalan wajib.
Ketiga, terus-menerus berdzikir dalam setiap keadaan.
Keempat, mengutamakan kecintaan Allah di atas kecintaanmu ketika bergejolaknya nafsu.
Kelima, hati yang selalu menggali nama-nama dan sifat-sifat Allah, menyaksikan dan mengetahuinya.
Keenam, menyaksikan kebaikan-kebaikan Allah dan segala nikmat-Nya.
Ketujuh, tunduknya hati di hadapan Allah .
Kedelapan, berkhalwat (menyendiri dalam bermunajat) bersama-Nya ketika Allah turun (ke langit dunia).
Kesembilan, duduk bersama orang-orang yang memiliki sifat cinta dan jujur.
Kesepuluh, menjauhkan segala sebab-sebab yang akan menghalangi hati dari Allah . (Madarijus Salikin, 3/18, dengan ringkas)
Cinta adalah Ibadah

Sebagaimana
telah lewat, cinta merupakan salah satu dari ibadah hati yang memiliki
kedudukan tinggi dalam agama sebagaimana ibadah-ibadah yang lain. Allah
berfirman:

“Tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam hatimu.” (Al-Hujurat: 7)

“Dan orang-orang yang beriman lebih cinta kepada Allah.” (Al-Baqarah: 165)

“Maka Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya.” (Al-Maidah: 54)

Adapun
dalil dari hadits Rasulullah adalah hadits Anas yang telah disebut di
atas yang dikeluarkan oleh Al-Imam Al-Bukhari dan Al-Imam Muslim:
“Hendaklah Allah dan Rasul-Nya lebih dia cintai daripada selain
keduanya.”

:: Macam-macam cinta ::

Di antara para ulama
ada yang membagi cinta menjadi dua bagian dan ada yang membaginya
menjadi empat. Asy-Syaikh Muhammad bin ‘Abdulwahhab Al-Yamani dalam
kitab Al-Qaulul Mufid fi Adillatit Tauhid (hal. 114) menyatakan bahwa
cinta ada empat macam:

Pertama, cinta ibadah.
Yaitu mencintai Allah dan apa-apa yang dicintai-Nya, dengan dalil ayat dan hadits di atas.

Kedua, cinta syirik.
Yaitu mencintai Allah dan juga selain-Nya. Allah berfirman:

“Dan
di antara manusia ada yang menjadikan selain Allah sebagai
tandingan-tandingan (bagi Allah), mereka mencintai tandingan-tandingan
tersebut seperti cinta mereka kepada Allah.” (Al-Baqarah: 165)

Ketiga, cinta maksiat.
Yaitu
cinta yang akan menyebabkan seseorang melaksanakan apa yang diharamkan
Allah dan meninggalkan apa-apa yang diperintahkan-Nya. Allah berfirman:

“Dan kalian mencintai harta benda dengan kecintaan yang sangat.” (Al-Fajr: 20)

Keempat, cinta tabiat.
Seperti
cinta kepada anak, keluarga, diri, harta dan perkara lain yang
dibolehkan. Namun tetap cinta ini sebatas cinta tabiat. Allah berfirman:

“Ketika
mereka (saudara-saudara Yusuf ‘alaihis salam) berkata: ‘Yusuf dan
adiknya lebih dicintai oleh bapak kita daripada kita.” (Yusuf: 8)

Jika
cinta tabiat ini menyebabkan kita tersibukkan dan lalai dari ketaatan
kepada Allah sehingga meninggalkan kewajiban-kewajiban, maka berubahlah
menjadi cinta maksiat. Bila cinta tabiat ini menyebabkan kita lebih
cinta kepada benda-benda tersebut sehingga sama seperti cinta kita
kepada Allah atau bahkan lebih, maka cinta tabiat ini berubah menjadi
cinta syirik.

:: Buah cinta ::

Syaikhul Islam Ibnu
Taimiyyah mengatakan: “Ketahuilah bahwa yang menggerakkan hati menuju
Allah ada tiga perkara: cinta, takut, dan harapan. Dan yang paling kuat
adalah cinta, dan cinta itu sendiri merupakan tujuan karena akan
didapatkan di dunia dan di akhirat.” (Majmu’ Fatawa, 1/95)

Asy-Syaikh
‘Abdurrahman As-Sa’di menyatakan: “Dasar tauhid dan ruhnya adalah
keikhlasan dalam mewujudkan cinta kepada Allah. Cinta merupakan landasan
penyembahan dan peribadatan kepada-Nya, bahkan cinta itu merupakan
hakikat ibadah. Tidak akan sempurna tauhid kecuali bila kecintaan
seorang hamba kepada Rabbnya juga sempurna.” (Al-Qaulus Sadid, hal. 110)

Bila
kita ditanya bagaimana hukumnya cinta kepada selain Allah? Maka kita
tidak boleh mengatakan haram dengan spontan atau mengatakan boleh secara
global, akan tetapi jawabannya perlu dirinci.

Pertama, bila dia
mencintai selain Allah lebih besar atau sama dengan cintanya kepada
Allah maka ini adalah cinta syirik, hukumnya jelas haram.
Kedua, bila
dengan cinta kepada selain Allah menyebabkan kita terjatuh dalam
maksiat maka cinta ini adalah cinta maksiat, hukumnya haram.
Ketiga, bila merupakan cinta tabiat maka yang seperti ini diperbolehkan.

Wallahu a’lam.

Penulis : Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah An-Nawawi


Wednesday, November 17, 2010

AURAT WANITA MENURUT AL QURAN DAN HADIS



Bulu Kening

Menurut Bukhari bahawa :

"Rasullulah melaknat perempuan yang mencukur atau menipiskan bulu kening atau meminta supaya dicukurkan bulu kening." (Riwayat Abu Daud Fi Fathil Bari)

Kaki (tumit kaki)

"Dan janganlah mereka (perempuan) membentakkan kaki(atau mengangkatnya) agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan." (An-Nur : 31)

Keterangan :

Menampakkan kaki dan menghayunkan/melenggokkan badan mengikut hentakan kaki.

Wangian

"Siapa sahaja wanita yang memakai wangi-wangian kemudian melewati suatu kaum supaya mereka itu mencium baunya, maka wanita itu telah dianggap melakukan zina dan tiap-tiap mata ada zina." (Riwayat Nasaii, Ibn Khuzaimah dan Hibban)

Dada

"Hendaklah mereka (perempuan) melabuhkan kain tudung hingga menutupi dada-dada mereka.” (An-Nur : ayat 31)

Gigi

"Rasullulah melaknat perempuan yang mengikir gigi atau meminta supaya dikikirkan giginya." (Riwayat At-Thabrani)

"Dilaknat perempuan yang menjarangkan giginya supaya menjadi cantik, yang merubah ciptaan Allah". (Riwayat Bukhari dan Muslim)

Muka dan Tangan

"Asma Binte Abu Bakar telah menemui Rasullulah dengan memakai pakaian yang tipis. Sabda Rasullulah : Wahai Asma! Sesungguhnya seorang gadis yang telah berhaid tidak boleh baginya menzahirkan anggota badan kecuali pergelangan tangan dan wajah saja." (Riwayat Muslim dan Bukhari)

Tangan

"Sesungguhnya kepala yang ditusuk dengan besi itu lebih baik daripada menyentuh kaum yang bukan sejenis yang tidak halal baginya". (Riwayat At Tabrani dan Baihaqi)

Mata

"Dan katakanlah kepada perempuan mukmin hendaklah mereka menundukkan sebahagian dari pemandangannya." (An Nur : 31)

Sabda Nabi saw :

" Jangan sampai pandangan yang satu mengikuti pandangan lainnya.Kamu hanya boleh pandangan yang pertama, pandangan seterusnya tidak dibenarkan." (Riwayat Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi)

Mulut (suara)

"Janganlah perempuan-perempuan itu terlalu lunak dalam berbicara sehingga berkeinginan orang yang ada perasaan serong dalam hatinya, tetapi ucapkanlah perkataan-perkataan yang baik." (Al Ahzab: 32)

Sabda Rasullullah saw :

"Sesungguhnya akan ada umat ku yang minum arak yang mereka namakan dengan yang lain, iaitu kepala mereka dilalaikan oleh bunyi-bunyian (muzik)dan penyanyi perempuan,maka Allah akan tenggelamkan mereka itu dalam bumi." (Riwayat Ibn Majah)

Kemaluan

"Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan mukmin, hendaklah mereka menundukkan pandangan mereka dan menjaga kehormatan mereka." (An Nur : ayat 31)

"Apabila seorang perempuan itu sembahyang lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, menjaga kehormatannya dan mentaati suaminya, maka masuklah ia ke dalam syurga daripada pintu-pintu yang ia kehendakinya." (Riwayat Al Bazzar)

"Tiada seorang perempuan pun yang membuka pakaiannya bukan di rumah suaminya, melainkan dia telah membinasakan tabir antaranya dengan Allah." (Riwayat Tirmidzi, Abu Daud dan Ibn Majah)

Pakaian

"Barangsiapa memakai pakaian yang berlebih-lebihan, maka Allah akan memberikan pakaian kehinaan di hari akhirat nanti." (Riwayat Ahmad, Abu Daud,An Nasaii dan Ibn Majah)

"Sesungguhnya sebilangan ahli neraka ialah perempuan-perempuan yang berpakaian tapi telanjang yang condong pada maksiat dan menarik orang lain untuk melakukan maksiat. Mereka tidak akan masuk syurga dan tidak akan mencium baunya." (Riwayat Bukhari dan Muslim)

Keterangan :

Wanita yang berpakaian tipis/jarang, ketat/ membentuk dan berbelah/membuka bahagian-bahagian tertentu.

"Hai nabi-nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak perempuan mu dan isteri-isteri orang mukmin, hendaklah mereka memakai baju jilbab (baju labuh dan longgar) yang demikian itu supaya mereka mudah dikenali. Lantaran itu mereka tidak diganggu. Allah maha pengampun lagi maha penyayang." (Al Ahzab :ayat 59)

Rambut

"Wahai anakku Fatimah! Adapun perempuan-perempuan yang akan digantung rambutnya hingga mendidih otaknya dalam neraka adalah mereka itu di dunia tidak mahu menutup rambutnya daripada dilihat oleh lelaki yang bukan mahramnya." (Riwayat Bukhari dan Muslim)

Friday, October 15, 2010

~~~~KASIHNYA ALLAH PADA WANITA~~~~



“Keistimewaan" yang Tuhan berikan kepada wanita terlalu banyak. "Kasihnya Tuhan kepada wanita!" Itulah kata-kata yang paling mudah digunakan untuk menggambarkan 'layanan' istimewa terhadap wanita dalam Islam.


Sesungguhnya, tidak akan ada mana-mana ajaran, ideologi, isme atau agama lain yang dapat melayan wanita dengan sebegitu baik sepertimana Islam melayan wanitanya. Malah, kalau bergabung pun kesemua wanita yang cerdik pandai, berharta dan berkuasa di seluruh dunia ini untuk menambah hak dan pengiktirafan buat mereka, mereka pasti tidak akan mencapai taraf kemuliaan serta layanan baik yang Allah SWT tawarkan buat seorang wanita di dalam Islam.


Namun, ramai wanita yang tidak memahami hal ini. Lantaran itu kebanyakan mereka tertipu oleh nafsu sendiri dan merasa terkongkong dengan amalan atau larangan tertentu yang digunakan ke atas wanita Islam seperti amalan menutup aurat, larangan bergaul bebas, poligami, larangan wanita menjadi pemimpin dan lain-lain lagi. Mereka cukup takut dan gerun dengan kesemua amalan atau larangan yang dianggap sangat menindas wanita.Walhal kalau dikaji setiap satu amalan atau larangan itu, mudah sahaja untuk melihat hikmah dan kebaikannya kepada kaum wanita itu sendiri.


Lalu kita melihat apa yang diperjuangkan oleh pejuang-pejuang hak wanita ialah mereka kalau boleh tidak mahu sebarang sekatan dikenakan ke atas mereka. Tentulah ini tidak munasabah. Sedangkan manusia sendiri banyak membuat peraturan-peraturan serta larangan itu dan ini, atas alasan hendak menjaga keselamatan diri atau masyarakat awam. Contohnya, dalam soal lalu-lintas, terlalu banyak peraturan dan larangan yang manusia buat seperti jangan memandu melebihi had laju, tidak boleh letak kereta di garisan kuning, mesti berhenti apabila ada isyarat lampu merah, mesti hidupkan lampu selepas pukul 7 malam dan berbagai-bagai lagi. Kalau dalam bidang sekecil ini pun perlu banyak peraturan dan larangan, sudah tentulah dalam bidang kehidupan lebih memerlukan lagi, dan lebih-lebih lagilah kalau skopnya itu jauh lebih luas iaitu untuk keselamatan dunia dan Akhirat.


Tuhan sebenarnya sangat kasih dan memuliakan kaum wanita. Segala suruhan dan larangan yang Tuhan kenakan ke atas kaum wanita tidak lain dan tidak bukan ialah untuk memastikan keselamatan dirinya dan masyarakat dan sekali-kali bukan untuk menyusahkan mereka. Tetapi, atas hujah dan alasan apa dakwaan ini dibuat? Mari kita lihat satu persatu pengiktirafan yang diberikan olehTuhan kepada wanita, sama ada secara langsung atau pun tidak.


i) Gelaran bagi `isteri' di dalam Al Quran


Perkataan yang Allah SWT gunakan di dalam Al Quran untuk menunjukkan suami atau isteri adalah perkataan yang sama, sedangkan dalam bahasa-bahasa lain, perkataan untuk suami dan perkataan untuk isteri menggunakan dua perkataan yang berbeza. Misalnya, dalam bahasa inggeris, perkataan untuk suami ialah`husband' manakala perkataan untuk isteri ialah `wife'. Sementara dalam bahasa Perancis pula, perkataan untuk suami ialah `mari' manakala perkataan ‘femme’ untuk isteri.


Tetapi di dalam Al Quran, suami dan isteri tidak disebut dua perkataan yang berbeza `zaujuh' dan `zaujati'. Hanya satu perkataan yang digunakan untuk kedua-duanya iaitu `zaujuh' yang bermakna `pasangan'.Islam melihat suami dan isteri adalah pasangan,penutup dan juga pelindung buat yang lain. Mereka dilihat sebagai sepasang, bukan berasingan. Sudah tentulah ini bermakna yang kaum lelaki di dalam Islam tidak dianggap lebih mulia daripada kaum wanitanya.Apabila kita mengatakan sepasang kaca mata, sepasang stokin atau sepasang baju, tentulah kita menganggap mereka setara dan tidak dapat dipisahkan di antara satu sama lain. Dan sudah tentulah kita tidak menganggap yang stokin kanan lebih hebat daripada stokin kiri atau kaca mata kanan lebih baik daripada kaca mata kiri. Begitulah tamsilannya sepasang suami isteri di dalam Islam seperti yang tercatat di dalam Al Quran.


Namun, gelaran zaujuh ini hanya diberikan kepada isteri yang sama beriman. Bagi isteri yang tidak beriman, mereka tidak disebut zaujuh. Contohnya, isteri Nabi Lut dan isteri Nabi Nuh. Di dalam Al Quran, mereka disebut ’imraah’, kerana isteri sebegini tidak dianggap pelengkap, pelindung atau penutup kepada suaminya.


ii) Pembelaan Rasulullah SAW Terhadap Wanita


Rasulullah SAW ada banyak menyatakan Hadis-Hadis yang menunjukkan betapa wanita itu dimuliakan di dalam Islam. Antaranya:


a. "Syurga di bawah telapak kaki ibu." Apakah wanita tidak rasa mulia dengan Hadis ini? Mengapa Rasulullah SAW memilih perkataan "di bawah telapak kaki" dan bukan "di dalam tangan" atau "di sisi" seorang ibu? Sudah tentu ini sangat menggambarkan mulianya seorang wanita di dalam Islam. Seorang yang faham tentu akan sangat memandang mulia, menghormati, membela serta berlumba-lumba untuk berkhidmat dan meng’hamba’kan diri kepada ibunya (dengan syarat segala yang dibuat itu tidak melanggar syariat). Tidakkah beruntung menjadi seorang ibu di dalam Islam? Dia tidak akan terbiar dan dipinggirkan, malah akan sentiasa dibela, dihormati dan dimuliakan oleh anak-anaknya.


b. "Orang yang paling baik dari antara kamu itu ialah yang paling baik kepada isi rumahnya, dan aku ini orang yang paling baik dari antara kamu kepada isi rumahku."


c. "Tidak akan memuliakan perempuan-perempuan melainkan orang yang mulia, dan tidak menghina akan perempuan-perempuan melainkan orang yang hina." (Hadis riwayat Ibnu `Asakir)


d. "Bergaullah kamu dengan isteri-isteri kamu dengan cara yang sopan. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) kerana mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak."


e. "Janganlah seorang mukmin lelaki membenci kepada seorang (isterinya yang) mukminah, kerana walaupun ada satu perangainya yang lelaki itu tidak suka, tetapi (tentu) ada lain perangainya yang lelaki itu suka."
(Hadis riwayat Ahmad dan Muslim)


Demikianlah hak-hak istimewa seorang wanita yang diberi oleh Islam. Dalam satu masyarakat yang bertaqwa, kaum wanita tidak perlu bimbang yang mereka akan diperleceh, dipermain atau diperkotak-katikkan oleh kaum lelaki, sebaliknya mereka boleh yakin bahawa pihak lelaki akan sentiasa melindungi, menasihati,menegur dan membimbing mereka dengan ikhlas.


iii) Bahagian Tubuh Wanita Dianugerahkan Nama yang Mulia


Dalam tubuh wanita, ada satu bahagian yang diberi nama yang begitu mulia iaitu rahim. Perkataan ini diambil dari nama Tuhan, yang bermaksud 'Maha Penyayang'. Sudah tentulah Tuhan tidak akan memberikan nama yang semulia ini kepada sesuatu yang hina di sisi-Nya. Sudah tentuTuhan akan memilih sesuatu yang mulia juga untuk dianugerahkan nama yang begitu mulia. Tuhan tidak berikan nama yang semulia ini kepada bahagian tubuh lelaki tetapi Dia memberikannya kepada bahagian tubuh wanita. Rahim inilah yang merupakan penghubung kepada makhluk. Di dalam rahimlah, wanita menjaga ciptaanTuhan dan memberi makan kepada apa yang Tuhan ciptakan.


Kaum wanita sepatutnya merasa sangat malu kepada Tuhan kerana memberi penghargaan yang begitu tinggi kepada mereka. Siapa boleh nafikan kepentingan rahim untuk kewujudan manusia? Anugerah rahim kepada wanita sebenarnya sudah cukup untuk membuktikan akan mulianya wanita di sisi Tuhan.


iv) Diberi Pahala yang Berterusan



Wanita disebut `kurang dari sudut agama', tetapi ini bukan bermaksud yang wanita itu kurang dari sudut iman dan taqwanya. Mereka cuma kurang bersolat ketika datang haid dan nifas. Namun, oleh kerana di waktu-waktu lain mereka sentiasa bersolat, maka sepanjang waktu haid dan nifas itu, Tuhan tetap memberikan juga pahala solat sekiranya mereka dapat bersabar dengan keadaannya yang tidak selesa itu.


Bayangkan seorang wanita yang baru melahirkan anak. Sudahlah digugurkan dosa-dosanya seperti seorang bayi yang baru lahir, diberikan pula pahala solat percuma sepanjang dia dalam keadaan nifas. Dan kalau dia sabar menyusu, memelihara dan melayan kerenah anaknya pula, makin banyaknya pahala yang Tuhan sediakan untuknya.


Aduh! Maha Pemurahnya Tuhan kepada wanita. Maha Baiknya Tuhan kepada golongan yang sering dianggap lemah dan terpinggir ini! Kalaulah wanita-wanita pejuang hak asasi itu tahu begini sekali ganjaran-ganjaran yang Tuhan berikan kepada seorang wanita mukminah, pastilah mereka akan meninggalkan perjuangan mereka. Tidak ada apa-apa lagi hak yang perlu diperjuangkan oleh seorang wanita mukminah. Yang Tuhan tawarkan itu pun sudah terlampau banyaknya.

Tuesday, October 12, 2010

Mengatasi Masalah Anak-Anak Yang Nakal, Degil Dan Suka Melawan Cakap Ibu Bapa

Secara fitrahnya semua ibu bapa mahukan anak-anak yang menghormati ibu bapa, mentaati hukum agama, sentiasa menjauhi maksiat serta tidak terjebak dengan gejala sosial.

Pengalaman penulis di Darussyifa’ sering bertemu dengan ibu bapa yang mengadu tentang anak-anak mereka yang terjebak dengan gejala sosial seperti anak-anak yang lari dari rumah, bergaul dengan remaja yang rosak akhlak, berzina, menagih dadah, melawan ibu-bapa, kasar serta biadab dengan ibu bapa dan seumpamanya.

Ibu bapa yang datang ke Darussyifa’ ini meminta perawat mengikhtiarkan sesuatu supaya anak-anak mereka boleh dipulihkan.

Di antara yang biasa dilakukan oleh perawat ialah; Kaedah Pertama: Membaca doa-doa tertentu pada air seperti Surah al-Fatihah, Doa Pelembut Hati (Surah Taha ayat 1 hingga 5), Selawat Syifa’, Selawat Tafrijiyah, Doa Menghindar Maksiat (Surah al-Mu’min ayat 3) dan beberapa doa-doa yang lain.

Air yang telah dibacakan dengan doa ini diberi minum kepada anak-anak yang bermasalah ini juga dibuat bilasan mandi. Kaedah Kedua: Satu lagi ikhtiar yang sangat mujarab bagi mengatasi anak-anak yang suka melawan ibu-bapa ialah dengan memberi minum mandikan anak-anak ini dengan air tadahan lebihan wuduk ibu-bapa. Caranya seperti berikut;

1. Ibu dan bapa terlebih dahulu membersihkan semua anggota wuduk dengan sabun. Anggota-anggota wuduk ini termasuk yang rukun dan sunat iaitu mulut, hidung, muka, kedua tangan, kepala, kedua-dua telinga dan kaki hingga buku lali.

2. Setelah dibersihkan anggota-anggota wuduk tersebut, gunakan air biasa minuman atau air mineral untuk mengambil wuduk.

3. Cara yang mudah, duduk di atas kerusi dan letakkan baldi di bahagian antara kedua belah kaki. Biar isteri tolong menuangkan air untuk mengambil wuduk.

4. Membasuh semua anggota wuduk tiga kali. Mulakan dengan membaca bismillah. Basuh kedua belah tapak tangan diikuti dengan berkumur-kumur, membersihkan hidung. Pastikan air yang telah digunakan untuk membasuh tapak tangan dan berkumur-kumur masuk ke dalam baldi.

5. Berniat mengambil wuduk diikuti membasuh muka, seterusnya membasuh kedua tangan hingga ke siku, menyapu sedikit air di bahagian kepala, membasuh telinga dan akhir sekali membasuh kedua belah kaki hingga ke buku lali.

6. Setelah suami selesai, isteri pula mengambil wuduk dengan cara yang sama manakala suami pula yang membantu menuangkan air.

7. Setelah selesai, air lebihan wuduk yang terkumpul di dalam baldi tersebut dicampurkan dengan air biasa.

8. Mandikan anak-anak yang bermasalah dengan air tersebut. Insya’Allah dia akan menjadi anak yang patuh kepada kedua ibu-bapanya.

Pencegahan Awal Daripada pengamatan penulis serta kajian yang telah dibuat, lebih 90%ibu-bapa yang datang mengadu anak mereka bermasalah, apabila diperdengarkan doa berikut, mereka kata tidak pernah pun mendengar doa ini.

Doa tersebut adalah seperti berikut;

Terjemahannya: Ya Allah, jauhkan syaitan daripada kami dan jauhkan syaitan daripada anak yang akan Engkau anugerahkan kepada kami.

Doa yang tersebut di atas adalah dipetik daripada hadis nabi seperti berikut; Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud;

“Jika seseorang di antara kamu akan berjimak dengan isterinya kemudian membaca doa ini;

Maka jika Allah SWT mentakdirkan untuk dua orang suami isteri itu memperolehi anak, maka anak itu tidak dapat dimudaratkan atau diganggu oleh syaitan.” Hadis ini diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. Doa ini diajarkan oleh Rasulullah SAW kepada umatnya sebagai pencegahan awal bagi mengelakkan zuriat keturunan kita daripada diganggu dengan mudah oleh syaitan.

Sudah menjadi keazaman syaitan untuk menyesatkan umat Islam kepada kekufuran. Syaitan sentiasa bersungguh-sungguh mencari peluang yang ada untuk menggoda dan menghasut keturunan umat Islam supaya melakukan maksiat.

Maksud daripada hadis di atas jelas menunjukkan bahawa ketika pasangan suami-isteri sedang berjimak, syaitan ada bersama-sama untuk masuk ke dalam percantuman benih suami isteri yang akan terjadinya anak kelak.

Sekiranya doa yang tersebut di atas tidak dibaca ketika sedang berjimak, dengan mudah syaitan menjalankan pekerjaannya tanpa ada sebarang halangan. Syaitan akan duduk di benih yang akan terjadinya anak itu sejak dari awal lagi sehinggalah anak tersebut membesar.

Sebab itu anak-anak yang membesar ini sukar di bentuk ke arah membuat perkara-perkara ibadah dan kebaikan.

Mereka lebih cenderung melakukan perkara-perkara maksiat. Bagaimanapun jika doa yang tersebut tidak dibaca ketika berjimak mungkin kerana jahil atau lupa, masih ada lagi ikhtiar iaitu dengan memberikan didikan agama yang sempurna kepada anak-anak agar syaitan yang mengganggu menyerah kalah.

Tuesday, September 28, 2010

ALWAYS REMEMBER........


Always remember to love yourself,
For the person that you are,
Put all doubts and fears upon the shelf,
And from them you'll go far.

Seek out positive people for friends,
That you enjoy to be around,
For true bonds of friendship never ends,
Once it has been found.


Learn to forgive yourself,
As well as friend and foe,
Mistakes we make is how we learn,
And from them we can grow.

Always pursue happiness,
But never lose touch from Base,
The pursuit you'll find, is a state of mind,
And may be a life long chase.


Where You come from
Is not that Important,
What matters is always knowing,
The past is gone, the future is now,
And the future is where you'll be going.


Always try and keep your word,
Try not to ever lie,
Don't repeat bad things you've heard,
Karma comes back by.


If you worry about what might be,
And wonder what might have been,
You'll blind the thoughts that help you see
What is...and where to begin

Take or make time for a sunset,
Or perhaps a walk on the beach,
Peace of mind, you'll often find,
Is always quite within reach.


Always be strong and face your fear,
If you want that fear to disappear,
For if You turn and run away,
That fear within you is there to stay...

And before you bed down each night
Remember to say:


Thursday, August 12, 2010

RAMADHAN BULAN KEAMPUNAN....


RAMADAN juga bulan penuh keampunan daripada Allah terhadap hamba-Nya yang bersungguh-sungguh dan ikhlas dalam melaksanakan puasa dan ibadat lain.

Antara sebab turunnya ampunan itu berdasarkan sabda Nabi Muhammad saw bermaksud :-


“Barang siapa puasa Ramadan kerana iman dan mengharap pahala Allah, nescaya diampuni dosanya yang telah lalu.” (Hadis Muttafaq 'Alaih)


“Barang siapa melakukan solat malam pada Ramadan kerana iman dan mengharap pahala Allah, nescaya diampuni dosanya yang telah lalu.” (Hadis Muttafaq 'Alaih)


“Barang siapa melakukan solat pada Lailatul Qadar kerana iman dan mengharap pahala Allah, nescaya diampuni dosanya yang telah lalu.” (Hadis Muttafaq 'Alaih)


“Barang siapa yang dalamnya (Ramadan) memberi ifthar kepada orang berpuasa, nescaya hal itu menjadi sebab dosanya diampunkan dan pembebasan dirinya daripada api neraka.” (Hadis riwayat Ibnu Khuzaimah (dan menshahihkan hadis ini), Al-Baihaqi dan lainnya).


“Ada tiga macam orang yang tidak ditolak doanya. Antaranya disebutkan, ‘orang yang berpuasa hingga dia berbuka.” (Hadis riwayat Ahmad, at-Tirmizi, an-Nasaa'i dan Ibnu Majah). (Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban dalam kitab sahih masing-masing dan at-Tirmizi mengatakannya hadis sahih hasan)


“Tuhan kami Yang Maha Suci dan Maha Tinggi turun pada setiap malam ke langit dunia, (iaitu) ketika masih berlangsung sepertiga malam yang akhir seraya berfirman, “Barang siapa berdoa kepada-Ku, nescaya Aku kabulkan untuknya, barang siapa memohon kepada-Ku, nescaya Aku memberinya dan barang siapa memohon ampunan kepada-Ku, nescaya Aku mengampuninya.” (Hadis riwayat Muslim).


Jika sebab keampunan pada Ramadan demikian banyak, maka orang yang tidak mendapatkan keampunan dalamnya adalah orang yang memiliki seburuk-buruk nasib.

Hayatilah doa yang dipanjatkan ketika datangnya Ramadan iaitu :

“Ya Allah, Ramadan telah menaungi kami dan telah hadir, maka serahkan ia kepada kami dan serahkan kami kepadanya.

“Kurniakan kami kemampuan untuk berpuasa dan solat dalamnya.

“Kurniakan kami dalamnya kesungguhan, semangat, kekuatan dan sikap rajin. Lain lindungilah kami dalamnya daripada pelbagai fitnah.”

Wednesday, July 28, 2010

MYSTERY OF IMAM GHAZALI'S GRAVE


He lies buried in an unmarked grave in the middle of a farmer's field. The first time I visited Tus to visit his grave at the Haruniye, where a small grave-like structure merely said: "a place of remembrance for Imam Ghazali", I was lucky to find a guide who told me of a recent archaeological find that led to conclusive rejection of this place being the burial place of one of Islam's most influential thinkers, whose works have inspired generations of scholars during the last thousand years.

Right: Imam Ghazali's mausoleum in Tus, present-day Iran

The middle-aged tourist guide, busy with a European tourist had then told me to "go over there, to the left of Firdawsi's tomb, pass through the town, and go out to the broken mud wall."

It was a beautiful winter day and the walk back to the famous tomb of Firdawsi was not difficult. However, when I turned left and found myself in the ancient city of Tus, with a few houses on both sides of the road and old men sitting in front of shops, it was suddenly an entrance into a world of previous centuries.

Tus, the birthplace of Imam Ghazali and numerous other luminaries of Islam, was a small town unlike any other I had seen in Iran: a feeling of serene silence, a dip in history, a remembrance of times past.

I had then walked through the street until I reached the broken mud wall of the old city which had stood there for at least a thousand years. There were signs of archaeological digging just before the wall.

Khurasan's archaeological department had discovered the ruins of an ancient castle and a few workers were restoring that building. It was, however, not until I crossed over the road and went outside the mud wall that I saw a few bricks lying in a vast and empty field that I finally reached an inner state of presence with the Imam.

It was still. The air was clean and there was nothing under the blue sky more enchanting than that empty and field where a few bricks were lying around a hole that someone had started to dig but then abandoned.

I walked towards the bricks and found the remains of an old grave with a few bricks lying around it. Someone had written "Imam Ghazali" with small ancient bricks. Other than that, there was no sign. The hole had been left untouched for months, as there were no signs of any new digging or unearthing of the parched clay around it.

But it was an inner certitude, filled with the spiritual presence of a man whose greatest work, Ihya Ulum al-Din, was written at a time when the entire Muslim world was experiencing one of its most difficult situations and the Mongol hordes were just about to overrun the entire eastern lands of Islam in the following century.

On that winter morning, I had spent the first half of the day at that spot, where Imam Ghazali was buried in AD 1111 by a few people who had seen him pass the last years of his life in relative peace and isolation after his famous and celebrated escape from Baghdad, where he held the most prestigious academic position of the time at the Nizamiye.

A page from the original manuscript of Ghazali's magnum opus, Ihya Ulum al-Din.

In his autobiography, Imam Ghazali was to recount the details of how he had experienced a spiritual crisis while teaching in Baghdad and how he had decided to leave Baghdad silently.

Scholars have poured over al-Manqid min al-Dalal for centuries to elaborate details of this fascinating man's spiritual travail but what is most amazing is that Imam Ghazali was to write his greatest works after recovery from his spiritual crisis in this relatively small town in the final years of his life, thus leaving behind a legacy that remains one of the most intense and deep encounter of a Muslim sage with the life and times of successive generations; Imam Ghazali and his Ihya remain relevant to our times just as they were to his.

That first visit in 1999 was followed by four others. And thus when I arrived at his grave again on July 21, 2010, it was a sort of returning to the familiar physical and spiritual landscape. Over these years, and during my periodic visits, I saw the development of plans to build a dome over the grave. But today, a few other discoveries were awaiting.

The archaeological department of Khurasan has now built a foundational wall for a planned dome or building. One side of the wall is almost five feet high. But within the walled area, there were the remains of a centuries-old structure which I had never seen before.

It was as if the old structure had just emerged from the ground since my last visit three years ago. Made with small bricks of the special kind used for the shrines of revered persons, these remains could have been that of a dome. Scattered around these remains were blue pieces of old decoration, suggesting that the grave was not left unattended at least at some point in history, either before or after the Mongols passed through Tus on their way to Baghdad in 1258.

Was there a proper dome constructed over the grave in 1111, the year of al-Ghazali's death or shortly afterwards and was that building looted, plundered, and destroyed by the Mongols, or were the dome and shrine constructed decades or even centuries after their devastating journey through Tus?

A pen box belonging to Imam Ghazali, preserved in the Cairo museum.

All this remains to be determined. The blue of the glazed tiles, the scattered remains of the old structure and many other details around the grave can provide clues, if they are not lost before expert help arrives.


DR MUZAFFAR IQBAL is the founder-president of Center for Islam and Science, Canada, and editor of Islam & Science, a journal on science and civilization from Islamic perspectives. He holds a Ph.D. in chemistry from University of Saskatchewan, Canada. He has held academic and research positions at University of Saskatchewan (1979-1984), University of Wisconsin-Madison (1984-85), and McGill University (1986). During 1990-1999, he lived and worked in Pakistan, first as Director (Scientific Information) for the Organization of Islamic Conference (OIC) Committee on Scientific and Technological Cooperation (COMSTECH) and later as a director at Pakistan Academy of Sciences. He is currently working on a major project, Integrated Encyclopedia of the Qur'an.

Wednesday, July 21, 2010

Thursday, July 15, 2010

HADIRNYA SYA'BAN

Amalan-amalan Sunat Di Bulan Syaaban

Hadis :
Dari Aisyah r.a katanya:Rasulullah SAW sering berpuasa sehingga kami mengira bahawa baginda akan berpuasa seterusnya. Dan baginda sering berbuka sehingga kami mengira beliau akan berbuka terus. Dan aku tidak pernah melihat baginda berpuasa terus sebulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan. Dan aku juga tidak pernah melihat baginda berpuasa sunat dalam sebulan yang lebih banyak daripada puasanya di bulan Syaaban. (al-Bukhari)

Huraian :
1. Syaaban ertinya berpecah atau bercerai-berai. Ia dinamakan demikian kerana orang-orang Arab pada bulan tersebut akan berhijrah ke mana-mana tempat untuk mencari air sehingga ke gua-gua dan sebagainya. Pendapat lain pula mengatakan, sebab diertikan demikian adalah sebagai tanda pemisah iaitu memisahkan di antara bulan Rejab dan Ramadhan.

2. Dari berbagai keterangan ini, yang dapat disimpulkan bagi pengertian bulan Syaaban itu ialah bulan Syaaban adalah masa untuk manusia berebut-rebut mengejar kebajikan sebanyak mungkin sebagai latihan dan persediaan untuk memasuki bulan Ramadhan

3. Sebahagian ahli hikmah menyatakan bahawa sesungguhnya bulan Rejab adalah kesempatan untuk meminta ampun dari segala dosa, bulan Syaaban adalah kesempatan untuk memperbaiki diri dari segala macam celaan dan pada bulan Ramadhan adalah masa untuk menerangkan hati dan jiwa.

4. Di antara amalan-amalan yang digalakkan pada bulan Syaaban adalah :

i. Memperbanyakkan puasa sunat. Di dalam kitab Durratun Nasihin ada menyebut sebuah hadis yang menyatakan bahawa Rasulullah SAW bersabda yang maksudnya : "Sesiapa yang berpuasa tiga hari pada permulaan Syaaban dan tiga hari pada pertengahan Syaaban dan tiga hari pada akhir Syaaban, maka Allah mencatat untuknya pahala seperti pahala tujuh puluh nabi dan seperti orang-orang yang beribadat kepada Allah Taala selama tujuh puluh tahun dan apabila dia mati pada tahun itu maka dia seperti orang yang mati syahid."

ii. Memperbanyak doa, zikir dan membaca selawat kepada Rasulullah SAW. Sabda Rasulullah SAW : "Sesiapa yang mengagungkan bulan Syaaban, bertaqwa kepada Allah, taat kepada-Nya serta menahan diri dari perbuatan maksiat, maka Allah Taala mengampuni semua dosanya dan menyelamatkannya di dalam tahun itu dari segala macam bencana dan penyakit." (Dipetik dari kitab Zubdatul Wa'izhin)

iii. Bertaubat

iv. Meraikan malam 15 Syaaban atau lebih dikenali sebagai malam Nisfu Syaaban di mana sunat ia dihidupkan dengan membaca zikir dan Al Quran kerana malam tersebut adalah malam yang amat mustajab dan penuh rahmat.

Sunday, July 4, 2010

Mudahnya Mengeluh, Sukarnya Bersyukur

syukur.jpgBegitu mudah sekali melontarkan keluhan. Keluhan demi keluhan keluar dari bibir tanpa disedari. Kita mengeluh atas perkara-perkara yang remeh. Kita mengeluh atas perkara-perkara yang tidak mendatangkan faedah. Kita mengeluh dan asyik mengeluh. Andai dapat ditukar setiap bait keluhan itu kepada wang ringgit, pasti terbasmi kemiskinan di muka bumi. Namun hairan, Kita mengeluh tatkala kita ditimbuni dengan pelbagai kesenangan.

Kita mengeluh kerana makanan kegemaran tidak disediakan, sedangkan perut semakin memboyot kekenyangan. Kita mengeluh kerana kepanasan, sedangkan angin semula jadi disediakan tanpa bayaran. Kita mengeluh atas sekelumit kekurangan, sedangkan kelebihan sebanyak buih dilautan dibiarkan.

Allah s.w.t berfirman “Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, nescaya kamu tidak dapat menentukan jumlahnya” (An-Nahl: 18). Di saat kita tenggelam dalam keluhan diri sendiri, pancaindera kita tidak lagi mampu memainkan peranannya untuk melihat, mendengar, merasai dan menghayati pemberian Allah yang tiada henti-hentinya. Lantaran itu, begitu sukar sekali untuk menyebutkan kalimat Alhamdulillah sebagai tanda kesyukuran seorang hamba kepada khaliqnya. Itulah hakikitnya. Memang manusia sentiasa leka dan lupa. Manusia mempunyai keinginan yang tiada batasan. Manusia tidak pernah puas dengan apa yang dimiliki..Kecuali orang-orang yang bersyukur.

Pada zaman Sayyidina Umar al-Khattab, ada seorang pemuda yang sering berdoa di sisi Baitullah yang maksudnya: “Ya Allah! Masukkanlah aku dalam golongan yang sedikit” Doa beliau didengar oleh Sayyidina Umar ketika beliau (Umar) sedang melakukan tawaf di Kaabah. Umar berasa hairan dengan permintaan pemuda tersebut. Selepas selesai melakukan tawaf, Sayyidina Umar memanggil pemuda berkenaan lalu bertanya: “Kenapakah engkau berdoa sedemikian rupa (Ya Allah! masukkanlah aku dalam golongan yang sedikit), apakah tiada permintaan lain yang boleh engkau mohon kepada Allah?” Pemuda berkenaan menjawab: “Ya Amirul Mukminin! Aku membaca doa berkenaan kerana aku (berasa) takut dengan penjelasan Allah seperti firman-Nya dalam surah al-A’raaf ayat 10 yang bermaksud: “Sesungguhnya Kami (Allah) telah menempatkan kamu sekelian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi (sumber/jalan) penghidupan. (Tetapi) amat sedikitlah kamu bersyukur” Aku memohon agar Allah memasukkan aku dalam golongan yang sedikit, iaitu (lantaran) terlalu sedikit orang yang tahu bersyukur kepada Allah” jelas pemuda berkenaan. Mendengar jawapan itu, Umar al-Khattab menepuk kepalanya sambil berkata kepada dirinya sendiri: “Wahai Umar, alangkah jahilnya engkau, orang ramai lebih alim daripadamu”

SubhanaLlah. Semoga kita semua termasuk ke dalam golongan yang sedikit ini, Amin…

Jadi, sama-samalah kita membina tekad untuk membanteras keluhan dan meningkatkan kesyukuran kerana Dia telah berjanji “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (Ibrahim: 7)

Wednesday, June 30, 2010

MENGATASI PENGGUNAAN POLISTERIN


Pinggan Ubi Kayu : Produk Berasaskan Kajian



Pembangunan mapan adalah isu global. Yang datang bersamanya krisis dan konflik yang menjadi perdebatan di setiap negara – negara membangun dan maju seluruh dunia. Secara umum, pembangunan mapan bermaksud pembangunan sesebuah negara yang tidak menidakkan hak generasi masa depan menikmati apa yang generasi sekarang miliki; contohnya alam sekitar. Pembangunan mapan adalah pembangunan yang mengambil kira kepentingan dan kesan terhadap alam sekitar.

Bertitik tolak daripada falsafah ini, sebuah syarikat tempatan iaitu Natures Harmony Industries Sdn Bhd (NHI) telah menghasilkan produk mesra alam hasil kajian selama lebih kurang tiga tahun.

Ya, review produk pada kali ini adalah berkenaan pinggan yang diperbuat daripada ubi kayu! ;)

Umum mengetahui bahawasanya polistirena (polystyrene) adalah sejenis polimer aromatik yang digunakan secara meluas dalam bidang pembungkusan, terutamanya makanan. Isu yang timbul adalah bahan ini sukar dilupuskan dan mendatangkan kesan negatif kepada alam sekitar. Tambahan, hasil – hasil kajian saintis yang dijalankan menunjukkan bahawasanya bahan ini turut memberi kesan sampingan kepada kesihatan manusia.

Pinggan keluaran NHI direkodkan mula diperkenalkan kepada masyarakat umum sejak Oktober 2008. Kelebihan produk ini adalah ia menjawab kepada permasalahan yang ditanggung alam sekitar. Produk ini boleh lupus hanya dalam tempoh 28 hari! – Dan alternatif lain adalah dengan memakan produk ini selepas digunakan. Maka begitu, istilah pakai-buang tidak lagi relevan untuk produk ini ;)

Untuk makluman, NHI adalah syarikat tempatan yang mula dikorporatkan sejak 2004. Syarikat ini memberi fokus kepada bidang pembungkusan dengan menjadikan bioteknologi sebagai medium penghasilan produk.

Produk ini turut disahkan halal oleh Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (Jakim) dan mendapat pengiktirafan oleh SIRIM. Berikut adalah prosedur menghasilkan produk ini :

KAWAL PENGGUNAAN POLISTERIN

KUALA LUMPUR – Penggunaan bekas makanan diperbuat daripada polistirena di Malaysia adalah di tahap membimbangkan dan perlu dikawal dengan lebih tegas menerusi peraturan yang ketat, kata persatuan pengguna dan pencinta alam.

Walaupun pelbagai langkah diambil untuk membendung masalah ini oleh kerajaan dan badan-badan bukan kerajaan (NGO), namun penggunaannya masih meluas.

Ketua Pegawai Operasi Gabungan Persatuan-persatuan Pengguna Malaysia (FOMCA), S. Peiarapakaran berkata, penggunaan polistirena hanya dapat dikawal sekiranya kerajaan menguatkuasakan undang-undang yang lebih ketat.

Pada masa ini, peraturan mengenai pengawalan penggunaan pembungkus dan bekas makanan daripada bahan PVC terkandung dalam Akta Makanan 1983 dan Peraturan Makanan 1985.

Namun, kata Peiarapakaran, peraturan itu tidak menghalang penggunaan polistirena secara meluas oleh peniaga dan juga orang ramai.

"Terpulang kepada kerajaan, jika kerajaan tidak mahu persekitaran kita dicemari oleh plastik dan polistirena, seharusnya kerajaan memperkenalkan akta yang melarang ataupun mengawal penggunaan bekas makanan polistirena ataupun plastik,” katanya.

Mengikut Persatuan Pekilang Plastik Malaysia, sebanyak 1.8 juta tan metrik plastik pelbagai jenis telah digunakan di negara ini pada tahun 2008, manakala untuk polistirena pula, terdapat 108,000 tan metrik digunakan pada 2007 dan menurun kepada 106 ribu tan pada tahun 2008.

Setiausaha Agung Persatuan Pengguna Islam Malaysia (PPIM), Datuk Dr Maamor Osman berkata, jika kerajaan tegas untuk mengehadkan pengeluaran polistirena dengan menggantikannya dengan bahan alternatif, ini akan memberi kesedaran kepada orang ramai.

Beliau juga menyeru kerajaan agar memperuntukkan dana kepada NGO untuk mengadakan kempen kesedaran di kawasan-kawasan yang biasa dikunjungi masyarakat awam dan di sekolah.

Presiden Persatuan Pencinta Alam Malaysia, Tan Sri Dr Salleh Mohd Noor pula berkata, selain kerajaan dan NGO, pengguna juga harus memainkan peranan dalam mengawal penggunaan polistirena.

Katanya, pengguna harus menyedari tanggungjawab mereka dan berusaha untuk mengurangkan penggunaan polistirena terutama sekali sebagai bekas makanan.

"Kaedah yang paling mudah untuk mengawal penggunaan polistirena ialah dengan menggantikannya dengan bekas makanan tupperware ketika membeli makanan di luar. Walaupun sudah lama kita cadangkan cara ini, namun masih ramai yang tidak mengaplikasikannya dalam rutin harian mereka,” kata Salleh. – Bernama

SELAMATKAN DIRI DARI API NERAKA.


TANDA peralihan usia daripada alam kanak-kanak ke alam remaja bermula apabila mulai jelas tanda kematangan biologi seperti haid bagi perempuan, mimpi serta keluar air mani bagi lelaki.

Disebabkan mimpi, badan cepat membesar, rambut atau bulu mula tumbuh di bahagian tertentu badan dan yang paling ketara perubahan adalah soal nafsu seks.


Ketika ini Islam amat mendidik untuk menguasai diri. Apabila diri terkawal maka semuanya pasti teratur. Apabila tewas maka berlakulah penyimpangan. Penyimpangan masalah seksual terutama di kalangan remaja kini semakin membimbangkan dan masing-masing memandang remeh masalah dosa akibat berzina.


Zina adalah perbuatan yang amat keji dan mesti dihindari setiap Muslim. Seks adalah satu anugerah Allah yang diberikan kepada manusia sebagai nikmat dan perhiasan kehidupan seperti juga binatang dan tumbuhan. Memang patut jika manusia mempunyai ghairah seks atau keinginan untuk melampiaskan keinginan seksual itu.


Allah tidak melarang manusia melampiaskan nafsunya selama cara yang dihalalkan, pada saat yang tidak terlarang dengan ikatan perkahwinan yang sah. Malah, nabi seakan tidak mengaku umat kepada mereka yang mempunyai kemampuan untuk berkahwin tetapi meninggalkannya.


Dalam sebuah hadis Rasulullah bersabda yang maksudnya: “Barang siapa benci dan enggan menurut sunnahku (antaranya berkahwin), maka dia bukan dari kalanganku.” Ikatan perkahwinan adalah jalan yang halal dan diiktiraf syarak bagi melepaskan kemahuan seksual. Ini bererti orang yang belum berkahwin jangan cuba-cuba melepaskan seksnya.


Islam adalah agama yang amat hebat menampilkan cara pengawalan yang sangat berkesan dalam mengatasi penyakit seksual. Jika menghampiri sudah dilarang dan ditegah, apatah lagi melakukannya. Menghampiri maknanya apa saja perbuatan yang menjadi penyebab, pendorong, keinginan dan sebagainya adalah haram.


Apabila ada pendorong mudah datang keinginan diulit bisikan syaitan sama merelakan pula, apa lagi terjadilah perbuatan terkutuk yang saban hari kita lihat dan dengar remaja lahirkan anak luar nikah. Bayi yang tidak berdosa ditemui mati dalam timbunan sampah, perut terburai dimakan pula sekumpulan anjing liar. Sudahlah berzina amat jijik kemudian tergamak melakukan kezaliman terhadap bayi yang tidak berdosa.


Justeru, pergaulan bebas, duduk berdua-duaan serta berpimpin tangan adalah mukadimah (pendahuluan) yang kuat mendorong untuk berlakunya penyimpangan seksual. Zaman remaja adalah alam yang sangat mencabar sehingga disebut nabi dalam satu senarai orang ‘VVIP’ akhirat ialah remaja yang terselamat dan menyelamatkan diri daripada zina.


Maksud hadis, lelaki yang apabila diajak perempuan cantik berzina lalu berkata “sesungguhnya aku takut kepada Allah.”


Remaja di barat sangat bebas serta tidak terkawal aktiviti seks mereka. Sebab itu mereka hanya belajar bagaimana untuk mencegah supaya jangan berlaku kehamilan. Seks adalah hak peribadi yang tidak terlarang bagi mereka. Bagi mereka, hamil di kalangan remaja berlaku kerana remaja hanya tahu seks selamat bukannya hendak fikir mengenai salahnya berzina itu.


Pendidikan seks dalam Islam mendidik remaja bukan saja supaya tidak berzina, malah menjauhi sebab dan segala pendorong berlakunya perzinaan. Sebab itu amat penting sekali untuk mendidik remaja mengenai syurga dan neraka supaya umat Islam gerun dengan ancaman neraka. Akhirnya mereka menolak nikmat sementara supaya terselamat daripada api neraka yang membakar selamanya.

Friday, June 18, 2010

PAGAR DIRI DARI MAKSIAT

Hadith :

Dari Jabir r.a, katanya dia mendengar Nabi s.a.w bersabda:”Apabila ada di antara kamu yang tergoda hatinya kepada seorang wanita maka hendaklah dia pulang kepada isterinya untuk melepaskan rasa rindunya. Sesungguhnya yang demikian itu dapat mententeramkan gejolak hatinya.” (Muslim)

Huraian:

Rumah tangga orang beriman adalah benteng mempertahankan maruah dan harga diri. Rumah yang didiami bukan sekadar tempat berlindung dari panas dan hujan bahkan ia merupakan tempat untuk beristirehat, membina kasih sayang antara ahli keluarga, anak dan isteri dan mencari keredhaan Allah S.W.T.

Sesungguhnya, alasan yang paling kukuh mengapa manusia itu perlu berkahwin adalah disebabkan tuntutan psikologi. Dengan perkataan lain ia adalah fitrah yang dijadikan oleh Allah S.W.T.

Maka atas tuntutan tersebut, tanpa adanya perkahwinan kadangkala manusia akan terjerumus ke lembah perzinaan dan maksiat. Sebab itulah Islam memuliakan sebuah perkahwinan dan amat menggalakkan umatnya supaya berkahwin sebagaimana sabda Rasulullah s.a.w yang maksudnya: "Wahai anak muda, berkahwinlah. Sesiapa yang mampu, berkahwinlah kerana ia lebih memelihara mata dan menjaga faraj. Sesiapa yang tidak mampu untuk berkahwin hendaklah dia berpuasa kerana puasa adalah penahan (daripada gelojak nafsu)." (Bukhari)

Tuesday, June 15, 2010

KELEBIHAN BULAN REJAB

KELEBIHAN BULAN REJAB

Sabda Nabi s.a.w.: Hendaklah kamu memuliakan bulan Rejab,nescaya Allah muliakan kamu dengan seribu kemuliaan di hari kiamat.

Sabda Nabi s.a.w.:
Bulan Rejab Bulan Allah, Bulan Sya'aban bulanku & bulan Ramadhan bulan umatku.

Kemuliaan Rejab dengan malam ISRAK MIKRAJnya, Sya'aban dengan malam NISFUnya Ramadhan dengan LAILATUL-QADARnya.

Malam awal Rejab mustajab do'anya.(Dalam Kitab Raudhoh Iman Nawawi)

* Puasa sehari pada bulan Rejab mendapat syurga tertinggi (Firdaus).

* Puasa dua hari dilipatgandakan pahalanya.

* Puasa tiga hari pada bulan Rejab dijadikan parit yang panjang, yang menghalangkan dia keneraka (panjangnya setahun perjalanan).

* Puasa empat hari pada bulan Rejab diafiatkan daripada bala dan daripada penyakit yang besar-besar dan daripada fitnah Dajal di hari kiamat.

* Puasa lima hari pada bulan Rejab, aman daripada azab kubur.

* Puasa enam hari pada bulan Rejab, keluar kubur bercahaya muka.

* Puasa tujuh hari pada bulan Rejab, ditutup daripada tujuh pintu neraka.

* Puasa lapan hari pada bulan Rejab, dibuka baginya lapan pintu syurga.

* Puasa sembilan hari pada bulan Rejab keluar dari kuburnya lalu, MENGUCAP DUA KALIMAH SHAHADAH tidak ditolak dia masuk syurga.

* Puasa 10 hari pada bulan Rejab Allah jadikan baginya hamparan perhentian di Titi Sirotolmustaqim pada tiap-tiap satu batu di hari kiamat.

* Puasa 16 belas hari pada bulan Rejab akan dapat melihat wajah Allah di dalam syurga dan orang yang pertama menziarahi Allah di dalam syurga.

* Puasa 19 belas hari pada bulan Rejab, dibina baginya sebuah mahligai di hadapan mahligai Nabi Allah Ibrahim a.s dan Nabi Allah Adam a.s.

* Puasa 20 hari pada bulan Rejab, diampunkan segala dosanya yang telah lalu. Maka mulailah beramal barang yang tinggi daripada umurnya (pembaharuan umur).

Berkata Saidina Ali:

* Puasa Rejab 13 hari seperti puasa tiga ribu tahun.
* Puasa Rejab 14 hari seperti puasa sepuluh ribu tahun.
* Puasa Rejab 15 hari seperti puasa seratus ribu tahun.

Kelebihan bulan Rejab dari segala bulan seperti kelebihan Qur'an atas segala Qalam.

Puasa sehari pada bulan Rejab seperti puasa empat puluh tahun dan diberi minum air dari Syurga.

Puasa 10 hari pada bulan Rejab dijadikan dua sayap, terbang seperti kilat di atas Titi Sirotalmustaqim di hari kiamat.

Puasa sehari pada bulan Rejab seperti mengerjakan ibadat seumurnya.

Puasa pada awal Rejab, pertengahannya dan akhirnya seperti puasa sebulan pahalanya.

Bulan Rejab Syahrullah (Bulan Allah), diampunkan dosa orang-orang yang meminta ampun dan bertaubat kepada Allah. Puasa Bulan Rejab wajib baginya:

* Diampunkan dosanya yang lalu.
* Dipeliharakan Allah umurnya yang tinggal.
* Terlepas dari dahaga di hari kiamat.

Orang yang lemah dari berpuasa pada bulan Rejab hendaklah bersedekah tiap-tiap hari sekurang-kurangnya sebiji roti. Sasiapa bersedekah pada
bulan Rejab seperti sedekah seribu dinar, dituliskan kepadanya tiap sehelai bulu ruma jasadnya seribu kebajikan, diangkat seribu darjat, dihapus seribu
kejahatan.

Tiap sehari puasanya pada bulan Rejab dan sedekahnya pada bulan Rejab seperti ibadat seribu Haji dan Umrah. Dibina mahligai seribu bilik dan seribu bidadari, lebih cantik daripada atahari seribu kali.

Bulan Rejab bulan Allah. Bersedekah pada bulan Rejab dijauhkan Allah daripada api neraka kerana kemuliaan bulan Rejab, Bulan Allah. Allah jadikan di belakang bukit Jabal Qar bumi, yang putih yang penuh dengan
Malaikat dengan panji-panji berhimpun pada tiap malam Rejab meminta ampun oleh mereka kepada Umat Muhammad.

Allah menjawap: Telah aku ampunkan mereka! Barangsiapa meminta ampun (bersitighfar) kepada Allah pagi dan petang 70 kali atau 100 kali, pada bulan
Rejab di haramkan tubuhnya daripada api neraka.

Sesiapa berpuasa sebulan pada bulan Rejab, Allah berseru kepadanya:
"Telah wajib hakmu atasKu, maka mintalah olehmu kepadaKu. Demi ketinggian Ku dankebesaranKu, tidak Aku tolakkan hajatmu. Engkau adalah jiranKu dibawah `arasyKu, engkau kekasihKu daripada segala makhlukKu,
engkau terlebih mulia atasKu. Sukakanlah kamu, tiada dinding antaraKu dan antarakau".(dari kitabRaudatul Ifkar)

Puasa pada 27 bulan Rejab seperti berpuasa enam puluh bulan pahalanya. Jika disertai dengan sedekah seperti puasa seribu tahun, kerana kebesaran hari ISRAK-MIKRAJ.

Siapa melapangkan kekeruhan, kesusahan, kesempitan orang mukmin pada bulan Rejab dikurniakan Allah kepadanya Mahligai yang besar di dalam syurga Firdaus.

Siapa berpuasa tiga hari pada bulan Rejab dan beribadat pada malamnya(berjaga), seperti dia berpuasa tiga ribu tahun.

Diampunkan baginya 70 dosa-dosa besar tiap-tiap hari, ditunaikan 70 hajat ketika keluar nyawanya daripada jasadnya, 70 hajatnya di dalam kuburnya, 70 hajat ketika terbang suhuf (ketika Qur'an dinaik ketika berlalu di Titi Sirotalmustaqim.

Rejab ertinya ta'zim (kebesaran, keagungan, kemuliaan). (Rahmat, pemurah, kebajikan). Kerana kebesaran, keagungan dan kemuliaan bulan Rejab itu
maka Allah limpahkan rahmatNya, kemurahanNya dan terhadap hamba-hambaNya yang beriman dan beramal solih pada bulan Rejab, dengan berpuasa pada siangnya dan beribadat pada malamnya.

Demikianlah peri keistimewaannya keagungan bulan Rejab itu yang dinamakan dengan BULAN ALLAH.

REJAB bulan menabur benih.
SYA'ABAN bulan menyiram tanaman.
RAMADHAN bulan menuai.

REJAB menyucikan badannya.
SYA'ABAN menyucikan hatinya.
RAMADHAN menyucikan rohnya.

REJAB bulan taubat.
SYA'ABAN bulan muhibbah.
RAMADHAN dilimpahi pahala amalan.

Thursday, May 27, 2010

ANAK SAMBUNG BELAJO KAT KUIS

Alhamdullilah,pada 31 mei ini anak aku akan melanjutkan pelajarannya ke KUIS,dalam Diploma Syariah dan Undang-undang.Pertama kali ni nak anto anak kepusat pengajian tinggi...anak sulung tentulah keadaannya amat berbeza dan sukar sikit.Penyediaannya juge agak banyak.

Sepatutnya 3 mei yg lalu dah masuk berdaftarnya,tapi ada saje hal yang tak dapat dielakkan,terpaksalah ditunda ke akhir bulan ni.Insyaallah pada ahad ni kami akan kesana,nak tuju ke sana pun tak tahu jalannya,tapi ade adik beradik suami yang akan menghantar nanti.

Semoga ape yang diingini anak2 akan tercapai,sebagai orang tua kita mendoakan kejayaan anak2 berjaya dunia dan akhirat.
Kolej Universiti Islam Antarabangsa Selangor

Thursday, May 6, 2010

HADIAH MALAM JUMAAT

Pengalaman Salih Al Mazi

Pada suatu malam bertepatan malam Jumaat Salih Al Mazi pergi ke masjid jamik untuk mengerjakan solat subuh. Kebiasaannya ia berangkat awal sebelum masuk waktu subuh dan melalui sebuah pekuburan. Di situ Salih duduk sekejap sambil membaca apa-apa yang boleh mendatangkan pahala bagi ahli kubur memandangkan waktu subuh masih lama lagi. Tiba-tiba dia tertidur dan bermimpi melihat ahli-ahli kubur keluar beramai-ramai dari kubur masing-masing.

Mereka duduk dalam kumpulan-kumpulan sambil berbual-bual sesama mereka. Al Mazy ternampak seorang pemuda ahli kubur memakai baju kotor serta tidak berkumpul dengan ahli-ahli kubur yang lain. Dia duduk seorang diri di tepi kuburnya dengan wajah murung, gelisah kerana sedih.

Tidak berapa lama kemudian datang malaikat membawa beberapa talam yang ditutup dengan saputangan. Seolah-olah seperti cahaya yang gemerlapan.

Malaikat mendatangi para ahli kubur dengan membawa talam-talam itu, tiap seorang mengambil satu talam dan dibawanya masuk ke dalam kuburnya.

Semua ahli kubur mendapat satu talam seorang sehingga tinggallah si pemuda yang kelihatan sedih itu seorang diri tidak mendapat apa-apa.

Dengan perasaan yang sedih dan duka dia bangun dan masuk semula ke dalam kuburnya.

Tapi sebelum dia masuk Al Mazy yang bermimpi segera menahannya untuk bertanyakan keadaannya. "Wahai hamba Allah ! Aku lihat engkau terlalu sedih mengapa?" tanya Salih Al Mazy. "Wahai Salih, adakah engkau lihat talam-talam yang dibawa masuk oleh malaikat sebentar tadi?" tanya pemuda itu. "Ya aku melihatnya. Tapi apa benda di dalam talam-talam itu ?" tanya Al Mazy lagi. Si pemuda menerangkan bahwa talam-talam itu berisi hadiah orang-orang yang masih hidup untuk orang-orang yang sudah mati yang terdiri dari pahala sedekah, bacaan ayat-ayat suci Al Quran dan doa. Hadiah-hadiah itu selalunya datang setiap malam Jumaat atau pada hari Jumaat. Si pemuda kemudian menerangkan tentang dirinya dengan panjang lebar.

Katanya dia ada seorang ibu yang masih hidup di alam dunia bahkan telah berkahwin dengan suami baru. Akibatnya dia lupa untuk bersedsekah untuk anaknya yang sudah meninggal dunia sehingga tidak ada lagi orang yang mengingati si pemuda. Maka sedihlah si pemuda setiap malam dan hari jumaat apabila melihat orang-orang lain menerima hadiah sedangkan dia seorang tidak menerimanya.

Al-Mazy sangat kasihan mendengarkan cerita si pemuda. lalu ia bertanya nama dan alamat ibunya ia dapat menyampaikan keadaan anaknya. Si pemuda menerangkan sifat2 ibunya. Kemudian Al Maizy terjaga. Pada sebelah paginya Al Maizy terus pergi mencari alamat ibu pemuda tersebut. Setelah mencari kesana kemari beliaupun berjumpa ibu si pemuda tersebut lantas menceritakan perihal mimpinya.

Ibunya menangis mendengar keterangan Al maizy mengenai nasib anaknya yang merana di alam barzah. Kemudian ia berkata :"wahai salih ! Memang betul dia adalah anakku. Dialah belahan hatiku, dia keluar dari dalam perutku.

Dia membesar dengan minum susu dari dadaku dan ribaanku inilah tempat dia berbaring dan tidur ketika kecilnya." Al Maizy turut sedih melihat keadaan ibu yang meratap dan menangis penuh penyesalan kerna tidak ingat untuk mendoakan anaknya selama ini.

"Kalau begitu saya mohon minta diri dahulu." kata Al maizy lalu bangun meninggalkan wanita tersebut. Tatkala dia cuba untuk melangkah si ibu menahannya agar jangan pulang dahulu. Dia masuk kedalam biliknya lalu keluar dengan membawa wang sebanyak seribu dirham. "Wahai Salih, ambil wang ini dan sedekahkanlah untuk anakku, cahaya mataku. Insya Allah aku tidak akan melupakannya untuk berdoa dan bersedekah untukya selama aku masih hidup."

Salih Al Maizy mengambil wang itu disedekahkannya kepada fakir miskin sehingga tidak sesenpun dari seribu dirham itu yang tinggal. Dilakukannya semua itu sebagai memenuhi amanah yang diberi kepadanya oleh ibu pemuda tersebut.

Pada suatu malam Jumaat di belakang selepas itu, Al Maizy berangkat ke masjid jamik untuk solat jamaah. Dalam perjalanan sebagaimana biasa ia singgah di perkuburan. Di situlah ia terlena sekejap dan bermimpi melihat ahli-ahli kubur keluar dari kubur masing2. Si pemuda yang dulunya kelihatan sedih seorang diri kini keluar bersama-sama dengan memakai pakaian putih yang cantik serta mukanya kelihatan sangat gembira. Pemuda tersebut mendekati Salih Al Maizy seraya berkata :

"Wahai tuan Salih, aku ucapkan terima kasih kepadamu. Semoga Allah membalas kebaikanmu itu.

" "Hadiah dari ibuku telah ku terima pada hari jumaat." katanya lagi. "Eh, Engkau boleh mengetahui hari Jumaat ?" tanya Al Maizy.

"Ya, Tahu." "Apa tandanya ?" "Jika burung-burung di udara berkicau dan berkata "Selamat selamat pada hari yang baik ini, yakni hari Jumaat."

Salih Al Maizy terjaga dari tidurnya. Ia cuba mengingati mimpinya dan merasa gembira kerana sipemuda telah mendapat rahmat dari Allah disebabkan sedekah dan doa dari ibunya.

Friday, April 30, 2010

MUTIARA KATA

  • valley-winter

    Semalam adalah kenangan, hari ini adalah kenyataan, esok adalah harapan. Iman itu bukan hanya harapan, ia adalah apa yang terpancar di dalam hati dan dibuktikan dengan amalan.

    Setiap kita di dunia ini tidak mahu memilih jalan yang derita. Hakikatnya tanpa usaha keajaiban tidak akan berlaku.

    Kita jangan selalu mengharap…kerana mengharap tidak pasti tertunai. Tetapi kita boleh bersabar…kerana kesabaran itu mengajar kita erti kehidupan. Jangan menangis kerana gagal dalam cinta..sebab manusia akan meninggalkan apa yang dicinta.

    Keinsafan bukan mudah untuk ditatang, tapi jelas diulang-ulang. Sesungguhnya lidah itu lebih berbisa dari segala senjata. Jadi sebelum berkata fikirkan akibatnya.

    Zaman berubah tetapi dendam manusia tidak pernah berubah. Lelaki yang gagah mustahil tidak pernah menangis. Tetapi percintaan yang akan menyebabkan mereka menangis.

    Nilai persahabatan diukur dengan kejujuran bukan kebendaan. Jadilah ubi yang bertutup rapat, bukannya kek yang berkrim tetapi diharungi lalat.

    Kedewasaan tidak menghalang apa yang diinginkan oleh setiap insan. Manusia bagaikan layang-layang, dimana sering terikat dengan sesuatu. Tidak dapat bebas dengan sempurna kecuali tali itu putus; barulah ia bebas melayang.

Tuesday, April 20, 2010

Kata-kata Hikmat Saidina Umar R.A




Kebajikan yang ringan adalah menunjukkan muka berseri-seri menunjukkan kata-kata lemah lembut Barangsiapa menempatkan dirinya di tempat yg menimbulkan persangkaan maka janganlah menyesal kalau orang menyangka buruk padanya Tidak ada ertinya Islam tanpa jemaah dan tidak ada ertinya jemaah tanpa pemimpin dan tidak ada ertinya pemimpin tanpa ketaatan Aku tidak pedulikan atas keadaan susah atau senangku kerana aku tidak tahu manakah diantara keduanya yang lebih baik dariku Kalau kita bermewah-mewah di dunia akan kurang ganjarannya di akhirat Apabila engkau melihat orang yang berilmu mencintai dunia, maka curigailah ia mengenai agamanya, kerana orang yang mencintai sesuatu ia akan menyibukkan diri dengan apa yang dicintainya itu

Wednesday, April 14, 2010

BIDADARI ITU ADA DI BUMI





Wahai Muslimah ku tahukah dikau….

Bidadari itu jelitawan yang sangat mekar,
Riasnya indah lagi memukau,
Lentuknya tertib lembut gemalai,
Nur kasihnya terang cemerlang terpancar,
Serba sempurna akhlak gemilang.

Wahai Muslimah ku tahukah dikau…

Sesungguhnya bidadari itu mempunyai Ratu,
Yang sangat sempurna dari yang sempurna,
Yang sangat dicemburui oleh sekaliannya,
Yang menjadi peneman paling utama,
Yang sangat memukau melebihi segalanya.

Wahai Muslimah ku tahukah dikau…

Ratu bidadari pada dunia fana ini,
Isteri solehah gelaran di beri,
Tiada tertanding akhlak dan pekerti,
Tiada terbilang kesetiaan dan ketaatan diberi,
Tiada ternilai budi dan pengorbanan pada Allah dan suami,
Itulah Ratu bidadari di alam syurgawi.



Wahai Muslimah ku tahukah dikau…

aku mengidam bertemu dengannya,
Hanya mengharap pada Ilahi,
Agar niat, amalan dan ikhlas ku di perhalusi,
Dalam merafakkan kesyukuran kepadaNya,
Agar syurga menjadi imbalannya,
Supaya hajatku menjadi terlaksana.

Wahai Muslimah ku tahukah dikau..

Sesungguhnya Ratu bidadari menjadi idamanku,
Bukan sahaja membawaku ke syurga Allah,
Malah menjadi Ratu penemanku di alam sana,
Dan menjadi harapan dan doaku selama ini ……
Agar Ratu bidadari itu adalah kamu….……

InsyaAllah…..